Tok tok tok..
Pintu itu kuketuk dengan kuat, tapi tak ada jawaban dari dalam rumah. Pandanganku beralih ke pintu belakang rumahku. Hanya berbeda ukuran dengan pintu utama. Pintu yang ini lebih kecil, tapi terkunci juga seperti pintu utama itu. Apakah tak ada orang di dalamnya? Pertanyaan itu semakin membuatku penasaran. Kuketuk pintu utama dan pintu belakang rumahku untuk yang kedua kalinya, tapi untuk kali ini tenaga yang kukeluarkan jauh lebih besar. Namun pekerjaanku sia-sia, tak ada jawaban. Tapi ada satu hal yang membuatku merasa lumayan senang, kucing belang yang biasa mampir ke rumahku menjawab ‘meong’. Apapun artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa manusia, kucing itu hanya dapat berkata ‘meong’.
“Kamu tahu kemana mami dan Anggi pergi, Alright?” tanyaku pada Alright, kucing belang itu. Aku dan adikku yang memberinya nama ‘Alright’.
“Meeeoooooong...” kali ini suara meongannya terdengar lebih panjang, entah apa artinya.
“Oooh,” singkat jawabku.
Pintu itu kuketuk dengan kuat, tapi tak ada jawaban dari dalam rumah. Pandanganku beralih ke pintu belakang rumahku. Hanya berbeda ukuran dengan pintu utama. Pintu yang ini lebih kecil, tapi terkunci juga seperti pintu utama itu. Apakah tak ada orang di dalamnya? Pertanyaan itu semakin membuatku penasaran. Kuketuk pintu utama dan pintu belakang rumahku untuk yang kedua kalinya, tapi untuk kali ini tenaga yang kukeluarkan jauh lebih besar. Namun pekerjaanku sia-sia, tak ada jawaban. Tapi ada satu hal yang membuatku merasa lumayan senang, kucing belang yang biasa mampir ke rumahku menjawab ‘meong’. Apapun artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa manusia, kucing itu hanya dapat berkata ‘meong’.
“Kamu tahu kemana mami dan Anggi pergi, Alright?” tanyaku pada Alright, kucing belang itu. Aku dan adikku yang memberinya nama ‘Alright’.
“Meeeoooooong...” kali ini suara meongannya terdengar lebih panjang, entah apa artinya.
“Oooh,” singkat jawabku.